Pertambangan Batu Bara Di Indonesia – Kelompok lingkungan menyerukan diakhirinya perluasan area pertambangan batu bara sebagai bagian dari The-Post 2020, kerangka keanekaragaman hayati global. Hingga saat ini, penambangan batu bara di Kalimantan telah menghancurkan banyak keanekaragaman hayati di pulau itu.
Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global pasca-2020 adalah kerangka kerja untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati dunia. Sistem ini diharapkan dapat tercapai pada tahun 2050, dengan milestone pada tahun 2030, dan telah direncanakan oleh United Nations Convention on Biological Diversity (CBD).
Pertambangan Batu Bara Di Indonesia
Tiga organisasi lingkungan mengatakan Indonesia dapat berkontribusi pada gerakan keanekaragaman hayati global ini dengan menghentikan perluasan area pertambangan. Pemerintah juga bisa membatalkan izin pertambangan yang masih dalam penjajakan.
Para Penguasa Tambang Batu Bara
Ketiga organisasi tersebut adalah Ecological Action and People’s Emancipation (AEER), Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dan Indonesia Green Canopy.
Menurut mereka, penambangan batu bara yang ekstensif di Pulau Kalimantan merusak kondisi kehidupan. Kegiatan penambangan seperti pembukaan lahan, penambangan bawah tanah dan pemindahan lapisan penutup memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan mengganggu proses ekologi di daerah tersebut. Degradasi ekosistem dapat mengurangi habitat hewan dan mengurangi keanekaragaman hayati lokal.
Sebuah studi AEER menggunakan data keanekaragaman hayati Kalimantan dan kegiatan pertambangan di pulau Kalimantan menunjukkan bahwa pertambangan di pulau Kalimantan menimbulkan ancaman bagi makhluk hidup. Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), penambangan di sekitar habitat satwa liar mengancam berbagai spesies yang dilindungi.
Selain itu, degradasi mengancam berbagai ekosistem yang berperan penting sebagai habitat satwa liar, seperti hutan kering dan mangrove. Risiko ini berasal dari kedekatan tambang dengan habitat spesies yang dilindungi dan ekosistem penting yang mendukung satwa liar dan manusia di sekitarnya.
Batu Bara Dan Nikel, Komoditas Tambang Indonesia Paling Terdampak Wabah Corona
Spesies penting yang terkena dampak operasi penambangan di Kalimantan antara lain Pongo pygmaeus (orangutan Kalimantan), Sphyrna lewini (hiu kuda), Helarctos malayanus (beruang madu) dan Nasalis larvatus (bekantan).
Pradarma Rupang, aktivis di Jatim, mengatakan pertambangan merusak keanekaragaman hayati dengan merusak dan mengurangi habitat hewan. Transisi energi dari batu bara ke energi bersih dan ramah lingkungan akan menghentikan penambangan batu bara, degradasi lahan, dan perubahan iklim global.
“Namun, perusakan habitat mereka dan kepunahan yang mengancam keanekaragaman hayati dunia akan terus berlanjut jika produksi batu bara tidak dikurangi,” katanya.
Muhammad Iqbal Patiroi, Koordinator Program Iklim dan Keanekaragaman Hayati Asosiasi AEER, memperingatkan bahwa tingkat kepunahan biologis global telah meningkat seribu kali lipat dibandingkan dengan catatan fosil yang ada. Angka kematian ini bisa meningkat sepuluh kali lipat di masa depan, salah satunya akibat penambangan batu bara.
Negara Tujuan Ekspor Batu Bara Indonesia, Terbesar Ke China
Penilaian tahun 2021 oleh IPBES (Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services) bahwa setidaknya 75 persen daratan dunia telah berubah secara signifikan dan 35 persen spesies-lahan dunia terancam punah, itu juga merupakan cerminan dari keadaan negara. Keanekaragaman hayati pulau Kalimantan.
Ali Akbar, presiden Green Canopy Indonesia, mengatakan bahwa masyarakat global harus mengambil tindakan untuk menghentikan ancaman kepunahan global. Target Keanekaragaman Hayati Aichi, yang disepakati pada 2011 dan berlaku hingga 2020, telah gagal memotivasi masyarakat global untuk memperlambat laju hilangnya keanekaragaman hayati global.
Menurut dia, diperlukan sistem konservasi keanekaragaman hayati baru untuk melanjutkan semangat konservasi yang diusung Aichi Biodiversity Targets. Struktur sistem ini perlu diperbaiki untuk memenuhi kesepakatan.Masalah pelarangan ekspor batubara di Indonesia akhir-akhir ini mengejutkan banyak pihak, terutama importir dan perusahaan pertambangan. Larangan ekspor batu bara berlaku mulai 1 Januari hingga 31 Januari 2022, dan telah dipersingkat menjadi 12 Januari 2021.
Ini memiliki banyak efek, termasuk kenaikan harga batu bara di seluruh dunia. Setelah pemerintah Indonesia mengumumkan telah membuka kembali pompa ekspor batu bara, harga komoditas tersebut di pasar internasional terus meningkat.
Menguliti 10 Oligarki Batu Bara Terbesar Di Indonesia
Selasa (22/1/22), bursa ICE di Newcastle mengindikasikan harga batu bara hampir US$200 pada US$197,10 per ton. Harga komoditas melonjak 0,6 poin dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Selain berdampak pada volatilitas harga, Korea Selatan dan Jepang juga diuntungkan dengan kebijakan larangan ekspor batubara.
Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Yeo Han Koo mengadakan pertemuan darurat virtual dengan Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi. Pura-pura meminta pemerintah Indonesia bekerja sama membuka kembali pompa ekspor.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji juga mengirimkan surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Arifin Tasrif, untuk mencabut larangan ekspor batu bara.
Pengertian Batu Bara Dan Pentingnya Untuk Kehidupan
Kenji mengatakan beberapa pembangkit listrik Jepang mengandalkan batu bara yang diimpor dari Indonesia. Dikatakan, larangan ekspor batu bara berdampak signifikan terhadap kegiatan ekonomi dan kehidupan sehari-hari masyarakat di Jepang. Selain itu, ini adalah awal musim dingin di negara sakura, sehingga permintaan energi tinggi.
“Industri Jepang mengimpor batubara dari Indonesia (sekitar 2 juta ton per bulan) untuk produksi dan pembangkit listrik. Oleh karena itu, kami meminta agar larangan ekspor batubara ke Jepang segera dicabut”, tulis Kenji dalam suratnya, Rabu (5/5). . . ). /1/2022).
Lantas seberapa besar produksi dan ekspor batubara di Indonesia? Agar berdampak pada perdagangan batubara global, kebijakan pelarangan ekspor.
Indonesia baru masuk 10 besar negara penghasil batu bara pada tahun 2000, dengan total produksi 74 juta ton. Setelah itu, jumlah ini meningkat dengan dibukanya beberapa tambang, terutama di pulau Kalimantan dan Sumatera.
Soal Ekspor Batu Bara Mentah Dan Sanksi Bagi Perusahaan Pelanggar Hpm Nikel
Data terakhir dari BP Statistical Review of World Energy menunjukkan bahwa Indonesia akan menjadi produsen batubara terbesar ke-3 dunia pada tahun 2020. Produksi batubara Indonesia akan mencapai 562,5 juta ton, satu tingkat di bawah India dan satu di atas AS. . ).
Sementara itu, data terbaru yang dirilis Kementerian ESDM menunjukkan produksi batu bara Indonesia akan mencapai 606,22 juta ton pada tahun 2021. Ini berubah menjadi +7,2% dibandingkan tahun 2020.
Namun, produksi batu bara tahun lalu tidak mencapai target. Tercatat produksi batu bara direncanakan sebesar 625 juta ton pada tahun 2021. Artinya 96,99 persen produksi batu bara sudah rampung.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, produksi batu bara Indonesia akan meningkat antara 637 juta ton hingga 664 juta ton pada tahun 2022. Disebutkan, pemerintah sedang berupaya untuk menaikkan peningkatan tersebut.
Termasuk Di Sumbar, Pemerintah Cabut Ratusan Iup Pertambangan Batu Bara
Dari sisi cadangan, Indonesia saat ini memiliki cadangan batu bara sebesar 38,84 miliar ton. Jika dianggap produksi batu bara sekitar 600 juta ton per tahun, jika tidak ada cadangan baru, umur cadangan minyak diperkirakan 65 tahun.
Sumber utama batubara di Indonesia berasal dari provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Di daerah ini terdapat perusahaan pertambangan batu bara besar seperti Adaro, Kideco Jaya Agung dan Bumi Resources.
Selain itu, Indonesia juga merupakan pengekspor batu bara terbesar di dunia. Kementerian ESDM mencatat, output ekspor batu bara Indonesia mencapai 405 juta ton pada 2020 (71,8 persen dari produksi). Nilai tersebut mencapai 102,5 persen dari target ekspor semula sebesar 395 juta ton.
Negara tujuan ekspor batu bara terbesar Indonesia adalah China yang menyumbang 127,7 juta ton. Jumlah tersebut setara dengan 32 persen dari total ekspor batu bara pada 2020.
Penambangan Batu Bara
India merupakan negara tujuan ekspor batu bara terbesar kedua di Indonesia, yaitu sebesar 97,5 juta ton (24 persen). Filipina dan Jepang menyusul dengan 27,4 juta ton (6,8 persen) dan 26,9 juta ton (6,6 persen).
Dari sisi nilai ekspor, ekspor batu bara Indonesia mencapai US$14,55 miliar pada 2020. Pada 2020, produk batu bara menyumbang 9,39 persen dari seluruh ekspor dalam kandungan bumi. Persentase ini lebih rendah dibandingkan kelapa sawit yang mencapai 11,9 persen.
Batubara seperti “mawar indah berduri”. Di sisi lain, itu adalah sumber energi dan mata uang asing, tetapi di sisi lain, “mutiara hitam” ini mempengaruhi lingkungan karena jumlah karbon di dalamnya.
Ketersediaannya yang melimpah dan metode penambangan yang relatif sederhana, terutama di tambang terbuka, menjadikannya basis pasokan listrik murah di raksasa ekonomi global seperti China, Amerika Serikat, India, dan Indonesia.
Perusahaan Tambang Terbesar Di Indonesia, Siapa Juaranya?
Selain sebagai sumber energi, batubara juga digunakan sebagai bahan pendukung dalam industri baja, aluminium, semen, dan kertas.
Namun, konsekuensinya tidak main-main. Penyebabnya adalah penebangan hutan dan pertambangan. Proses tersebut juga mencemari air, tanah dan udara.
Pembakaran batu bara selama seabad terakhir telah menghangatkan bumi. Fenomena kenaikan suhu inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang mengganggu kestabilan alam.
Tentu saja, jika Anda terus menutup mata terhadap masalah ini, keadaan alam akan terus memburuk. Oleh karena itu, banyak negara di dunia mulai fokus pada transisi ke energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan, tak terkecuali Indonesia.
Perusahaan Yang Mengelola Tambang Batubara Adalah Pt?
Pemanfaatan bauran energi nasional. Pada tahun 2018, EBT hanya menyediakan 12,3 persen dari produksi energi negara. Kemudian akan meningkat menjadi 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.
Di sisi lain, pangsa batubara yang digunakan dalam energi nasional juga berangsur-angsur menurun. Diperkirakan akan turun dari 59,2 persen pada 2018 menjadi hanya 24 persen pada 2050.
Langkah ini diambil untuk mencegah dampak negatif energi fosil baru, dan untuk menjaga ketahanan energi negara melalui penggunaan energi terbarukan yang dianggap ramah lingkungan.
Jika anda tertarik membaca tulisan Iip M. Aditya lainnya, silahkan klik link ini untuk mengakses arsip artikel Iip M. Aditya.
Indonesia Luncurkan Peta Jalan Pengelolaan Mineral Dan Batubara
Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan
Mobil pertambangan batu bara, pertambangan batu bara terbesar di indonesia, undang undang pertambangan batu bara, pertambangan batu bara di kalimantan, makalah pertambangan batu bara, perusahaan pertambangan batu bara, proses pertambangan batu bara, loker pertambangan batu bara, lowongan kerja pertambangan batu bara, izin pertambangan batu bara, pertambangan batu bara kalimantan, gambar pertambangan batu bara