Alat Musik Tradisional Kabupaten Sikka – Sayangnya, halaman yang Anda cari tidak dapat ditemukan. Coba cari yang paling cocok atau telusuri tautan di bawah ini:
Ruteng, Vox NTT – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng dalam rangkaian Dies Natalis dan Wisuda…
Alat Musik Tradisional Kabupaten Sikka
Reo, Vox NTT – SMAK St. Gregorius (Smager) Reok, Yoyan menjadi penyerang paling berbahaya di turnamen Torong Besi Cup…
Budaya Indonesia Archives
Kupang, Vox NTT-Puluhan guru dari wilayah Manggarai Barat, Manggarai dan Manggarai Timur mengikuti pembelajaran multibahasa…
Reo, Vox NTT- Gelandang pembawa air berarti pemain yang bergerak dengan baik, baik dalam bertahan maupun menyerang. Menjadi pemain seperti…
Turnamen Reo, Vox NTT-Torong Besi Cup 1 berakhir pada Senin (7/11/2022) sore. Raba FC telah menjadi juara…
Reo, Vox NTT – Partai Golkar Kabupaten Manggarai, NTT telah memilih Lapangan Sepak Bola Kabupaten Reok untuk menjadi tuan rumah Turnamen Terbuka Torong…
Nibon Kibok Spenar, Tunas Muda Penjaga Eksistensi Musik Kampung Di Sikka
Kupang, Vox NTT- Belakangan ini ramai diperbincangkan tentang kontroversi penghasilan tambahan tenaga (TPP) tenaga kesehatan (Nakes) dan guru di…
Betun, Vox NTT- Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan, Kantor Inspeksi Kabupaten Malaka pagi ini di halaman kantor yang berlokasi di…
Betun, Vox NTT – Lembaga Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia untuk Layanan Keadilan dan Perdamaian (Padma) membantu polisi di Malaka untuk menangani…
Jakarta, Vox NTT-Lembaga Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk Keadilan dan Perdamaian (Padma) meminta Kapolres… Tarian Soka Papak dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan. Penari dari Sanggar Doka Tawa Tana, Desa Uma Uta, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka menampilkan tarian ini. Foto: Mario WP Sina, floraspedia/
Visualisasi Alat Musik Tradisional Gong Waning Menggunakan Animasi 3d
Setiap daerah di Indonesia memiliki cara tersendiri dalam menyambut pengunjung. Salah satunya adalah mempersembahkan tarian selamat datang. Demikian pula di Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, juga ada tarian yang khusus ditarikan untuk menyambut para pejabat seperti sesepuh, tokoh setempat atau pejabat lainnya yang datang berkunjung ke Kabupaten Sikka.
Biasanya, selain cipratan air atau yang dikenal dengan Huler Wair, tari Soka Papak juga dibawakan oleh para tetua adat setempat untuk para tamu yang berkunjung. Tarian ini khusus dibawakan untuk menyambut para tamu kehormatan.
Terbukti dari florespedia pada Selasa (4/6) di pelabuhan penyeberangan Kewapante, tarian Soka Papak berlangsung saat menyambut Bupati dan Raja Muda Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan Romanus Woga dalam upacara penyambutan sejak kapal Roro Windu Karsa Dwitya. yang akan beroperasi dari Maumere hingga Surabaya.
Mengikuti irama Gong Waning (alat musik tradisional Sikka), lebih dari 10 penari menari dengan antusias. Tarian ini dibawakan oleh para penari selama kurang lebih 30 menit hingga para tamu memasuki tenda tempat aksi berlangsung.
Tugas Seni Budaya Icad
Usai perkenalan tari, saya berkesempatan berdialog dengan pimpinan Sanggar Doka Tawa Tana, Cletus Beru, tentang tari Soka Papak.
Cletus, demikian sebutannya, sebenarnya menjelaskan, tari Soka Papak terdiri dari dua suku kata, yaitu Soka yang berarti menari dan Papak yang berarti menyambut, menghormati, dan melindungi.
Ia mencontohkan, tari Soka Papak dulunya digelar untuk menyambut para pejabat atau pejabat yang berkunjung ke tempat-tempat di Sikka. Cletus menjelaskan bahwa pada masa kerajaan, ketika raja dan ratu memasuki desa, sebuah tarian dilakukan.
Cletus berkata, “Semua penduduk desa turun bersama di tengah desa untuk menyambut raja dan ratu dengan rombongan mereka.”
Sistem Informasi Perpustakaan Stta Yogyakarta
Ia menjelaskan, tarian tersebut dibawakan oleh lebih dari 10 perempuan dan 1 laki-laki. Seorang laki-laki sebagai panglima yang menghunus tombak menjadi tokoh utama dalam tari Soka Papak. Tombak yang dibawa sebagai simbol menjadi aman jika ada musuh yang menyerang.
“Kami melihat perempuan memiliki pisau di tangan mereka, kemudian lebah dan serangga. Sebelumnya, tidak ada tentara atau polisi untuk melindungi orang-orang penting dan karyawan. Jadi pengamanan masih dilakukan dengan senjata tradisional di tangan, peserta tari Soka Papak akan langsung serang orang-orang, musuh yang menyebabkan kekacauan, ”kata Cletus.
Dijelaskannya, dulu orang yang mengikuti tari Soka Papak tidak bisa dibawa kemana-mana di kampung. Harus ada orang tertentu, ahli dalam perlindungan dan keselamatan raja dan ratu.
Ia mengatakan, tari penyambutan atau Soka Papak sebenarnya merupakan tarian massal yang dibawakan oleh orang-orang terpilih untuk mengikuti para pejabat tinggi.
Tari Hegong Tarian Tradisional Dari Maumere
Cletus menjelaskan, “Tari papak soka ini dibawakan oleh lebih dari sepuluh orang. Harus massal. Disebut massa karena jumlahnya tidak pasti. Massa artinya banyak.”
Ia mengatakan, tidak ada batasan waktu dalam tari Soka Papak. Di mana tamu disambut, di mana tamu memasuki gedung atau panggung, di mana tarian berakhir. Ia melanjutkan, dalam tarian tersebut terdapat seorang laki-laki yang memimpin dan mengarahkan gerakan tarian tersebut. Mereka yang memimpin disebut komandan.
Ia melanjutkan, irama musik gong tetabuhan yang diiringi tari Soka Papak diiringi dua jenis, yakni Kebak dan Ladu Baba. Kebak dan Ladu Baba adalah musik irama Gong Waning yang dimainkan dengan cepat, namun Kebak dimainkan dengan tempo yang lebih cepat daripada Ladu Baba.
Romo Yohanis (56) yang berperan sebagai pemimpin atau panglima dalam Tari Soka Papak. Foto: Mario WP Sina, floraspedia/
Musik Gong Waning
Dikatakannya, sejak tahun 1990-an, sanggarnya sudah menampilkan tari Soka Papak. Karena kehadiran sanggar, pemerintah, swasta, gereja dan masyarakat selalu diminta untuk menghidupkan kegiatan yang sedang berlangsung.
Salah satu penari, Romo Yohanis (56), mengaku sudah beberapa kali menampilkan tarian Soka Papak dan berperan sebagai panglima dalam tarian ini. Menurutnya, melalui sanggar Doka Tawa Tana, mereka sering diundang oleh pemerintah dan swasta untuk menampilkan tari Soka Papak.
Lanjut Romo Yohanis, ada 10 hingga 20 tarian dalam tarian ini, dengan 1 penari sebagai pemimpin, beberapa penari sebagai pengawal, dan sejumlah penari wanita bersama mereka.
Sebagai panglima atau panglima, kata Pastor Yohanis, ia tidak hanya mengenakan pakaian adat Sikka untuk laki-laki, tetapi juga tombak, tas kecil atau biasa disebut rebing, dan berbagai kalung.
Festival Sarung Tenun Ikat Menjadi Momentum Melestarikan Budaya Dan Tradisi Kepemimpinan Ntt
Pastor Yohanis berkata, “Saya senang menari tari Soka Papak karena tarian ini dibawakan oleh orang-orang pilihan untuk menghibur para tamu besar yang datang mengunjungi Nian Sikka.” FP-01). Alat musik ini merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara perkusi atau perkusi. Gong Waning terdiri dari beberapa jenis instrumen, seperti bulan sabit atau gendang, gong, dan lembaran anak (saur). Kemunduran sendiri merupakan alat musik seperti gendang kayu kelapa dan hanya memiliki satu selaput. Alat musik ini sering dimainkan sebagai pengiring tarian, baik pada acara adat maupun pertunjukan tari.
Gong Waning adalah alat musik tradisional yang sudah ada sejak lama di kalangan masyarakat Sikka, Provinsi NTT. Secara historis alat musik ini sudah ada sejak tahun 1920-an.Keberadaan alat musik Gong Waning ini merupakan imbas dari masuknya pedagang-pedagang dari Cina, Jawa dan Bugis yang membawa alat musik gong pada masa itu untuk digantikan dengan hasil kerajinan atau produk dari rakyat.
Sebelum adanya gong di wilayah Sikka, penduduknya terlebih dahulu menggunakan alat musik lettor. Letor sendiri merupakan alat musik kayu berbentuk pipa dan disusun seperti gambang pada alat musik Jawa. Namun setelah mengenal alat musik gong, mereka menggantinya dengan lettor, karena suara yang dihasilkan mirip dengan lettor. Sejak saat itu, masyarakat di sana menggunakan gong sebagai pengiring alat musik kecil yang disebut Gong Waning. Alat musik ini sebelumnya digunakan oleh masyarakat dalam upacara adat masyarakat Sikka dengan prosesi dan tarian.
Alat musik ini terdiri dari 3 (tiga) jenis alat musik utama, yaitu gendang, gong dan anak atau saur. Waning sendiri adalah alat musik mirip gendang yang terbuat dari kulit kelapa dan kulit sapi atau kambing yang dikeringkan. Gendang ini biasanya memiliki bentuk yang berbeda dengan gendang dan hanya memiliki satu membran. Peluruhan yang digunakan biasanya terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu gendang besar dan juga dodora (dodora kecil).
Glen Mahe, Ritual Ucapan Syukur Suku Tana Ai Boganatar Di Sikka
Gong yang digunakan memiliki nada yang berbeda-beda, dari nada rendah hingga nada tinggi. Gong tersebut antara lain Ina wa’a gong, Ina depo gong, lepe gong, Higo-hagong dan juga gong Udong. Karena gong higo-hagong biasanya terdiri dari 2 (dua) gong yang berbeda tetapi dimainkan secara bersamaan, jika salah satunya hilang maka musik yang akan dihasilkan terkesan buram. Sedangkan Peli Anak atau Saur adalah sebatang bambu yang panjangnya sekitar 1 meter. Baby sheet ini sering digunakan untuk menstabilkan irama ketukan Waning Gong.
Seperti alat musik tradisional lainnya, Gong Waning dimainkan secara bersamaan dan dimainkan secara bersama-sama sehingga menghasilkan irama yang harmonis dan enak didengar. Pada dasarnya, musik Gong Waning hanya digunakan untuk mengiringi pertunjukan tari dan tidak bisa dimainkan dalam orkes seperti gamelan. Karena ritme yang dimainkan disesuaikan dengan gerakan penyanyinya. Irama permainan Gong Waning ini meliputi irama todu, irama bedu blabat, irama glebak dan juga irama danau. Setiap ritme biasanya mewakili tempo yang berbeda, dari yang tercepat hingga yang paling lambat.
Awalnya, alat musik Gong Waning dimainkan oleh masyarakat di sana sebagai pengiring tarian rakyat pada saat upacara atau ritual adat. Saat mengikuti tarian, irama biasanya dimainkan secara bebas, karena merupakan tarian rakyat, sehingga gerakan tari mengikuti irama musik Gong Waning. Namun, terlihat berbeda jika dipadukan dengan pertunjukan tari. Dalam sebuah pertunjukan tari, ritme yang dimainkan sebenarnya berasal dari gerakan tari dan juga perlu diselaraskan. Karena dalam tarian
Logo kabupaten sikka, kabupaten sikka ntt, nama alat musik tradisional, peta kabupaten sikka, lpse kabupaten sikka, bps kabupaten sikka, kabupaten sikka, kabupaten sikka maumere, lirik lagu daerah kabupaten sikka, profil kabupaten sikka, cerita rakyat kabupaten sikka, alat musik tradisional